26 Juli, 2023
Oleh: Admin Seminari Garum
RD LORENTIUS SUTADI
Judul : LUKISAN SANTO VINCENTIUS MISIONARIS
Nama Pelukis : RD. Lorentius Sutadi
Ukuran : -
Media : -
Harga : -
Lahir : Merauke-Papua, 15 Maret 1965
Tahbisan : 156 September 1992
Motto : Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat (2 Kor 4:7)
Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Widya Sasana Malang
Dosen Sekulah Tinggi Teologi (STT) Pastor Bonus Pontianank (2007-2014
Romo Sutadi, Saat ini sebagai, Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Ketapang
(Refleksi RP. Prof. Dr. Armada Riyanto Melihat Lukisan Irwan Poernomo)
Selasa, 02 Mei 2023. Pada siang hari itu di Seminari Garum. Perjumpaan itu sangat singkat. Romo Prof. DR. FX. Eko Armada Riyanto, CM datang dan melihat persiapan pameran di ruang aula yang dihias menjadi galeri seni rupa. Romo Bowo dan Romo Fusi menceritakan perjalanan para seniman dan karyanya kepada Romo Armada.
Melihat lukisan Santo Vincentius karya Irwan Seniman yang terpampang di depan Kapel Seminari, Romo Armada menginspirasi dan mensharingkan pengalaman reflektifnya kepada kami, termasuk ikut mendengarkan dengan seksama; Kang Jemi, Boeng Yon Wahyuono, dan Agustinus Eko Nur W. Lalu, saya merekam dialog itu dan menuangkan menjadi tulisan ini.
Romo Armada sambil menunjuk lukisan potret diri orang suci; seorang Santo. Beliau mengatakan, bahwa Vincentius itu seorang romo yang penuh semangat. Pakaiannya itu menunjukkan bukan pakaian romo. Artinya, bukan pakaian yang mau misa, namun Vincentius menggunakan pakaian sederhana untuk misi. Rambutnya sudah putih. Jenggotnya sudah ada. Seorang suci yang adalah Vincentius Imam Misionaris.
Kita bisa mengingat bahwa pada masa mudanya Vincentius sama sekali tidak memikirkan apa-apa. Vincentius hanya memikirkan dirinya dan keluarganya saja. Nah, ini adalah foto diri Vincentius yang sudah matang. Vincentius Romo Misionaris. Pakaian yang dipakai bukan pakaian pesta tetapi pakaian yang mau berangkat misi. Ia akan pergi ke desa-desa untuk menyebarkan tentang pertobatan dan keselamatan di tanah misi. Melihat lukisan ini, kita bisa merasakan Vincentius, figur yang sesuatu banget. Jadi ini adalah Vincentius yang sudah matang.
Dulu, kalau seorang romo pergi misi mengenakan pakai itu. Ini adalah topi imam. Pada jamannya imam menggunakan topi. Kalau sekarang uskup yang memakai seperti topi hitam.
Lukisan ini cocok diberikan ke Seminari Garum dalam rangka HUT 75 tahun. Kita bisa melihat mata Vincentius yang tajam, Cura Animarum, menyelamatkan jiwa-jiwa. Ketajamannya ditangkap oleh pelukis. Kita tahu bahwa Vincentius memiliki beberapa pose dalam potret diri. Misalnya, Vincentius mengendong anak. Berasal dari jaman Roman. Pada jaman Gereja Katolik mengedenpankan cinta kasih dalam pelayanan, Caritas Christi Urget Nos, cinta kasih Kristus menggerakkan kita.
Misalnya, kita juga mengetahui kisah tentang Santo Damianus yang lepra itu menggendong Bayi Yesus. Romo Damianus yang lepra itu sedang menggendong. Peristiwa itu menjadi potret seni, diasosiasikan bahwa Yesus yang menyembuhkan kusat sama dengan merawat Tuhan Yesus.
Vincentius juga punya foto seperti itu, ketika ia merangkul, menyambut seorang gelandangan yang rupanya seperti Yesus. Jadi penggambaran Vincentius atau orang-orang kudus itu bermacam-macam. Seperti, Santo Fransiskus memanggul cagak atau tiang Gereja yang mau runtuh. Potret dirinya yang paling terkenal, yang kita tahu, ketika dia sedang berdoa dengan burung-burung. Nah, foto diri yang kita lihat bersama ini adalah Santo Vincentius Misionaris.
Garum, 03 Mei 2023